Masa recovery yang terlalu singkat, menjadi penyebab satu persatu pemain Arema bertumbangan cedera.
Dokter Tim Arema Indonesia, Albert Rudianto menyatakan, Chmelo Roman mengalami cedera diatas pangkal paha akibat kelelahan.Padatnya jadwal kompetisi Indonesian Super League musim ini menjadi indikasi bahwa fisik skuad Singo Edan benar-benar terkuras, bayangkan saja Arema hanya memiliki masa recovery yang lebih sedikit di bandingkan tim ISL lainnya. "Roman mengalami masalah diatas pangkal pahanya, ototnya kaku dan itu bisa saja terjadi karena kelelahan atau fatigue," jelas dr. Albert Rudianto.
Masalah cedera Roman kali ini, dilatarbelakangi oleh jam terbang terlalu tinggi pemain asal Slovakia itu. Roman selalu menjadi pilihan utama dalam starting eleven pasukan Miroslav Janu di setiap laga ISL, bahkan Roman selalu tampil penuh 90 menit di setiap pertandingan.
Hal yang sama juga di ungkapkan Miroslav Janu pelatih Arema Indonesia, menurutnya massa recovery pemain-pemain Arema lebih sedikit dibanding tim-tim ISL lainnya, yakni cuma tiga hari. Arema menjalani dua laga berturut-turut menjamu Persijap Jepara dan Persela Lamongan hanya dengan masa istirhat tiga hari saja, sementara tim lain bisa empat sampai lima hari. "Arema cuma istirahat tiga hari, tim lain empat sampai lima hari, mereka tunggu kita sebelum lama kalau mau tanding lawan Arema, recovery lebih banyak," ujar Miroslav Janu
Selain itu, kondisi lapangan tempat latihan ataupun lapangan pertandingan yang buruk juga menjadi pemicu banyaknya pemain Arema yang bertumbangan. Contohnya, Purwaka Yudhi yang harus bermasalah dengan lutut bagian bawahnya yang kembali kambuh setelah menjalani latihan di Lapangan Jenggolo Bunuran Sidoarjo yang memiliki permuakaan tidak rata.
Disamping kelelahan dan kondisi lapangan yang tidak bagus, buruknya kondisi cuaca juga menjadi pemicu fisik pemain tidak stabil, sehingga mudah sekali cedera atau sakit. Sebagaimana diketahui cuaca di Sidoarjo cukup panas, berbeda dengan Malang yang bercuaca dingin. (ard)
Masalah cedera Roman kali ini, dilatarbelakangi oleh jam terbang terlalu tinggi pemain asal Slovakia itu. Roman selalu menjadi pilihan utama dalam starting eleven pasukan Miroslav Janu di setiap laga ISL, bahkan Roman selalu tampil penuh 90 menit di setiap pertandingan.
Hal yang sama juga di ungkapkan Miroslav Janu pelatih Arema Indonesia, menurutnya massa recovery pemain-pemain Arema lebih sedikit dibanding tim-tim ISL lainnya, yakni cuma tiga hari. Arema menjalani dua laga berturut-turut menjamu Persijap Jepara dan Persela Lamongan hanya dengan masa istirhat tiga hari saja, sementara tim lain bisa empat sampai lima hari. "Arema cuma istirahat tiga hari, tim lain empat sampai lima hari, mereka tunggu kita sebelum lama kalau mau tanding lawan Arema, recovery lebih banyak," ujar Miroslav Janu
Selain itu, kondisi lapangan tempat latihan ataupun lapangan pertandingan yang buruk juga menjadi pemicu banyaknya pemain Arema yang bertumbangan. Contohnya, Purwaka Yudhi yang harus bermasalah dengan lutut bagian bawahnya yang kembali kambuh setelah menjalani latihan di Lapangan Jenggolo Bunuran Sidoarjo yang memiliki permuakaan tidak rata.
Disamping kelelahan dan kondisi lapangan yang tidak bagus, buruknya kondisi cuaca juga menjadi pemicu fisik pemain tidak stabil, sehingga mudah sekali cedera atau sakit. Sebagaimana diketahui cuaca di Sidoarjo cukup panas, berbeda dengan Malang yang bercuaca dingin. (ard)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar